Sosok Kharisma Jati, Warganet yang Dianggap Hina Ibu Negara Iriana Jokowi, Komikus dari Yogyakarta

Berikut ini sosok Kharisma Jati, warganet yang diduga melalui media sosial Twitter. Postingan akun Twitter @KoprofilJati menjadi sorotan dan menuai kecaman dari warganet lainnya. Hal ini saat @KoprofilJati mengunggah foto Iriana Jokowi bersama .

Foto tersebut adalah momen foto saat gelaran . Kecaman datang lantaran keterangan foto atau caption yang ditulis dianggap menghina Iriana Jokowi. “ Bi, tolong buatkan tamu kita minum. Baik, Nyonya ,” tulis akun @KoprofilJati pada caption.

Postingan itu mendapat kecaman dan trending. Akun @KoprofilJati kemudian menghapus postingan tersebut. Namun demikian, tangkap layarnya sudah tersebar di media sosial.

Ia sempat menjelaskan alasannya menghapus postingan. “ Sorry. gaes. Postingan dgn gambar ibu negara sy hapus. Kayaknya banyak yg salah paham menganggap saya merendahkan orang di gambar tersebut.” “Menjadi ibu negara ga ada hubungannya dengan tampilan fisik. Semua org tahu itu fakta. Semua ras dan suku bangsa itu setara.”

“Justru kebiasaan masyarakat kita yg suka menilai sesuatu dari tampilan fisik. Itu yg sepatutnya jadi bahan ejekan ,” ujarnya. Namun, penjelasan itu dirasa tidak memuaskan. Banyak warganet tetap mengecam @KoprofilJati.

Tak hanya warganet, putra Iriana Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep turut merespons cuitan tersebut. Usai postingannya ramai, pemilik akun @KoprofilJati yang diduga bernama Kharisma Jati menyampaikan permintaan maaf. Permintaan maaf itu ia sampaikan di akun Facebook Kharisma Jati, Kamis (17/11/2022).

Surat Terbuka Permintaan Maaf Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berserta seluruh Keluarga Besar Kepresidenan. Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat; staf; dan pejabat di lingkungan kepresidenan. Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura puraan.

Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal. Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat; pembeo; maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu. Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka. Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapu n.

Lantas, siapakah Kharisma Jati? Berdasarkan biodata di akun Facebook nya, Kharisma Jati tinggal di Bantul, DI Yogyakarta. Ia menuliskan pernah bersekolah di SMA Negeri 7 Yogyakarta.

Di bio Facebook itu, Kharisma Jati juga menautkan alamat blog pribadinya. Berdasarkan blog tersebut, Kharisma Jati adalah seorang komikus dan ilustrator lepas. Ia lahir di Yogyakarta, 4 November 1986 atau saat ini berusia 36 tahun.

Kharisma Jati pernah menjuarai beberapa lomba komik dan memiliki pengalaman kerja di bidang desain dan animasi. Karyanya yang telah terbit adalah serial ‘Anak Kos Dodol Dikomikin’ vol. 1 – 4 (2009 – 2013). Dan sebagian komik stripnya ‘God You Must Be Joking’ sempat dipublikasikan oleh beberapa media cetak maupun online. Sejak 2012, ia menjadi editor komik dan kontributor di majalah komik dwibulanan Wookwook keluaran Lesehan Studio Yogyakarta.

Selain itu, ia masih aktif membuat komik dan ilustrasi untuk berbagai penerbitan hingga sekarang. Kharisma Jati kini tinggal di sebuah pedusunan di Bantul, Yogyakarta. Ia telah menikah dan memiliki seorang putra.

Karya terbarunya yang terbit di tahun 2013 adalah serial komik ’17+’, yang dirilis dengan konsep trilogi novel grafis dan direncanakan akan ada dua spin off . Ide dasar dan rintisan dari komik ini adalah output intelektual dan kreativitas dari teman teman Studio Woh Yogyakarta dari tahun 2005 yang berbasis di Sagan, dan telah bubar tahun 2008 dan mungkin masih bisa didirikan lagi. Edisi revisi tahun 2012 dibidani oleh Beng Rahadian dari Akademi Samali untuk lahir kembali, dan akhirnya diterbitkan oleh Cendana Art Media.

Komik ini, meskipun bukan yang paling ambisius, dibuat dengan kesungguhan konsep yang menengahi penggemar komik pasaran dengan yang lebih garda depan, menyajikan cerita alternatif; mendalam; dan berbobot namun dikemas dalam tampilan yang paling mainstream. Dan sebagaimana disugestikan dari judulnya, sebaiknya yang baca 17 tahun ke atas. Sementara itu, menurut , pada tahun 2016, Kharisma Jati pernah membuat heboh karena membuat komik asusila yang menggambarkan seorang perempuan mengajak anak untuk menjadi pemuas hasrat seksualnya.

Bahkan, karakter di komik itu disebut sebut mirip karakter milik komikus perempuan Indonesia lain. Ia juga terlibat perseteruan dengan komikus Sheila Rooswitha Putri yang dikenal lewat komik Sheilasplayground.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *